Assalamualaikum wr wb...
Hari itu seperti biasa...engkau duduk menikmati indahnya dunia...
Panasnya udara mekkah menjadi sejuk kala bersamamu...
Awan awan teduh berada di atasmu...
Daun daun kurma berayun menyambutmu...
Hai makhluk yang tidak berdosa...begitu menentramkannya jiwamu seakan akan seluruh alam menyukai keberadaanmu...
(Beliau menyukai seluruh ciptaanNya...
Bukan hanya manusia saudaraku...tetapi hewan,tumbuhan,pasir,bulan,laut....ya semuanya..semua makhluk-Nya SWT...beliau cinta...kecuali satu yaitu syaiton laknatullah...)
Saat itu kau ditemani oleh sahabat sejatimu,,,,sebuah makhluk tanpa dosa yang sangat suci...
Bernama Jibril...Kala itu apakah kau masih ingat wahai kekasih Allah?
Engkau duduk diatas batu bersama Jibril dan dengan suaramu yang lembut kau berkata:
"Wahai Jibril,demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran,bahwa keluarga Muhammad akan bermalam tanpa tepung dan gandum."
Duuuaaarrr!!!.............
Terkejutkah engkau hai Manusia tanpa kebohongan? Ya..engkau sangat terkejut kala itu...
Itu adalah suara gelegar guntur yang secara tiba tiba muncul diatasmu...
"Apakah Allah SWT telah memerintahkan terjadinya hari kiamat?"
Kau bertanya kepada jibril dengan sedikit cemas di wajahmu...
Lalu sang malaikat itu menjawab:
"Tidak, akan tetapi,Allah SWT memberi perintah kepada malaikat israfil untuk turun ketika mendengar perkataanmu tadi,"
Tahukah engkau ? Padahal Malaikat Israfil tidak pernah turun kepada nabi sebelummu.
Lalu Malaikat Israfil mendekatimu dan berkata:
"Sesungguhnya Allah SWT mendengar apa yang telah engkau katakan,maka Dia mengutusku dengan membawa kunci harta simpanan bumi dan Dia juga memerintahkanku untuk memperlihatkan kepadamu bahwa zamrud,ya'qut,emas,dan perak gunung Mekkah dapat berjalan bersamamu.Lalu,apakah engkau ingin menjadi seorang nabi dan raja atau nabi dan hamba?"
Aduhai,engkau yang begitu mulia hatinya.Sungguh dalam hatimu kau tidak ingin sesuatupun di dunia ini melainkan bersamamu adalah ke ridhoan dari yang mahakuasa.
Lantas sahabatmu Jibril as memberikan isyarat kepada mu untuk merendahkan dirimu.Ya...isyarat itu sebenarnya kau sudah mengetahuinya wahai jiwa yang suci.Kau pun tersenyum....senyum teduh yang membuat setiap insan merasakan ketenangan dalam batinnya..
"Aku memilih menjadi seorang nabi dan hamba."
Ah...itulah bentuk keluhuran sifatmu....kau tahu bahwa hidup menjadi hamba biasa jauh lebih baik bagimu....dunia seakan untukmu bukanlah apa apa....dengan begitu umatmu akan mengerti bahwa dunia bukanlah tujuan utama manusia...
"Seandainya aku katakan kepadanya bahwa aku ingin menjadi nabi dan raja,niscaya gunung gunung itu akan menjadi emas untukku"